Jumat, 28 September 2012

Metode Penelitian Tindakan Kelas di SD

Setiap orang apapun pekerjaannya selalu dihadapkan dengan persoalan atau masalah yang menuntut jawaban atau pemecahannya. Jawaban pemecahan atas persolan/masalah tersebut selalu dicari agar mendekati kebenaran, setidak-tidaknya ada alasan rasional mengapa jawaban tersebut menjadi pilihan. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencari jawaban atas persoalan/permasalahan yang ada, antara lain melalui pengalaman, baik pengalaman diri sendiri ataupun pengalaman orang lain. Ada juga dalam mencari jawaban atas permasalahan yang bersumber dari khasanah ilmu pengetahuan yang dikuasainya. Bahkan ada pula orang yang mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapinya tersebut memalui intuisi saja, disamping melalui usaha-usaha coba-coba atau spekulasi.Apapun cara yang digunakan untuk mencari jawaban atas permasalahan tersebut yang penting adalah jawaban tersebut mendekati kebenaran.

Dalam bidang ilmu pengetahuan, kebenaran suatu jawaban sangat diutamakan, sekali pun belum
bisa dikatakan sebagai kebenaran mutlak. Terdapat dua teori kebenaran pengetahuan, yaitu teori
kebenaran koherensi dan teori kebenaran korespondensi . Teori koherensi beranggapan bahwa suatu pernyataan dianggap benar apabila sesuai dan tidak bertentangan denngan pernyataan sebelumnya . sebagai contoh : Setiap makhluk hidup akan mati. Ayam adalah makhluk hidup.Jadi ayam akan mati. Pernytaan kedua (ayam adalah makhluk hidup, pasti benar, sebab sejalan dengan pernyataan pertama /sebelumnya (setiap
makhluk hidup akan mati). Dalam teori ini yang diutamakan adalah kesesuaian makna pernyataan. Selama pernyataan pertama benar, maka pernyataan berikut yang senada maknanya pasti benar. Aturan yang digunakan adalah logika berpikir (berpikir logis). Oleh karena itu berpikir logis merupakan salah satu upaya untuk menarik kesimpulan yang sahih dan benar.
Setiap penelitian memiliki tujuan tertentu. Secara umum tujuan penelitian adalah mencari kebenaran yang dapat dikategorikan menjadi tiga macam yaitu: penemuan, pembuktian dan pengembangan / peningkatan / perbaikan. Penemuan berarti data penelitian yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian, berarti data yang diperoleh dari penelitian tersebut digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengatahuan tertentu, dan Pengembangan/Pengingkatan/ Perbaikan berarti data yang diperoleh dari penelitian tersebut digunakan untuk memperbaiki, memperdalam pengetahuan yang sudah ada.

Berbagai kajian tentang panduan penyusunan penelitian tindakan kelas di sekolah dasar disajikan dalam modul berikut. Klik link download berikut untuk mendoanload filenya.
BAB  I

A.    Judul
Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnament ( TGT ) dan Media Ular Tangga Pada Mata Pelajaran PKn kelas IV di SDN Kalangsono 01.
B.     Bidang kajian
Desain dan strategi Pembelajaran
C.    Pendahuluan
1.      Latar Belakang Masalah
Menurut  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 MEI 2006 tentang Standar Isi, Bahwa Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme
Model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak sekali variasi. Salah satu di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments). Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok (identitas kelompok mereka). Permainan dalam TGT dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap siswa, misalnya, akan mengambil sebuah kartu yang diberi angka tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka tersebut. Turnamen harus memungkinkan semua siswa dari semua tingkat kemampuan (kepandaian) untuk menyumbangkan poin bagi kelompoknya. Prinsipnya, soal sulit untuk anak pintar, dan soal yang lebih mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya. Permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini dapat berperan sebagai penilaian alternatif atau dapat pula sebagai reviu materi pembelajaran.
Berdasarkan pada pengamatan, observasi, dan hasil wawancara serta data di lapangan, masih banyak permasalahan dalam pelaksanaan standard isi di SDN Kalangsono 01, terutama pada mata pelajaran PKn. Pada pelaksanaan pembelajaran PKn di SDN Kalangsono 01 pembelajaran lebih menekan pada metode yang mengaktifkan guru. Belum menggunakan media secara optimal sehingga peserta didik lebih cenderung pasif. Dengan keadaan yang demikian minat belajar siswa menjadi berkurang dan siswa menganggap mudah pelajaran PKn sehingga siswa kurang kreatif dan semangat dalam pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah tersebut guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat tercipta bila guru menggunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang relevan dengan materi PKn yang akan diajarkan serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Siswa akan merasa tertarik mempelajari PKn.
Dalam memperbaiki proses pembelajaran, peneliti menetapkan pemecahan masalah dengan melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnamen ( TGT ) dan Media ular tangga TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan  bersama – sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Akhirnya untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik. Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam    meja – meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing – masing.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut  maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Turnament ( TGT ) dan Media Ular Tangga Pada Mata Pelajaran PKn kelas V di SDN Kalangsono 01 ”.

PEMBELAJARAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR

Geometri seperti cabang ilmu matematika yang lain lahir berabad tahun silam dari kondisi ril kehidupan sehari-hari sekelompok masyarakat. Misalnya lebih dari 2000 tahun silam orang Mesir mempunyai kebiasaan bekerja dengan dasar-dasar geometri, dikarenakan pertimbangan praktis seperti banjir berkala sungai Nil yang selalu menghanyutkan garis batas tanah milik mereka. Sehingga memaksa mereka untuk
merekonstruksi garis-garis batas tanah tersebut.
Bangsa Yunani yang banyak dipengaruhi oleh daerah Mediterania memiliki sedikit pandangan lebih maju terhadap geometri. Geometri telah dianggap sebagai sebuah abstraksi dari dunia nyata atau sebuah model yang membantu pikiran atau logika. Sampai akhirnya pada tahun 250 sebelum masehi Euclide menghasilkan karya monumental yang dituangkan ke dalam buku Element, yang hingga sekarang karyanya masih dipelajari dan digunakan.
Secara umum BBM 1 ini akan menjelaskan tentang dasar-dasar geometri seperti titik, garis, bidang, ruang, sinar garis, ruas garis, sudut, kurva yang sebagian besar hasil buah pemikiran Euclide. Walaupun pada perkembangannya sekarang sudah banyak sentuhan para akhli geometri modern seperti David Herbert dan G. D. Birkhoff. Adapun setelah anda mempelajari BBM 1 ini diharapkan dapat menjelaskan tentang,
1. Makna titik, garis, bidang, dan ruang.
2. Definisi sinar garis, ruas garis, dan sudut.
3. Definisi kurva dan jenis-jenis kurva.

Matematika tak pernah lepas dari pembahasan tentang geometri. Matematika di Sekolah Dasar selalu menjumpai materi geometri. Sebagai guru yang profesional, hendaknya mengetahui cara-cara mengajarkan materi tersebut kepada peserta didik. Berikut merupakan modul yang membahas mengenai materi pengajaran geometri di Sekolah dasar.