BAB I
A. Judul
Peningkatan Aktivitas
dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Turnament ( TGT ) dan Media Ular Tangga Pada Mata Pelajaran
PKn kelas IV di SDN Kalangsono 01.
B. Bidang kajian
Desain dan strategi Pembelajaran
C. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 MEI 2006 tentang Standar Isi, Bahwa Pendidikan
nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program
wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati,
olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam
menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Tujuan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) menyatakan bahwa Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta
didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan
patriotisme bela negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme
Model
pembelajaran kooperatif mempunyai banyak sekali variasi. Salah satu di
antaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments). Menurut
Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan
anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka
masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.
Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan
dengan kelompok (identitas kelompok mereka). Permainan dalam TGT dapat
berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi
angka. Tiap siswa, misalnya, akan mengambil sebuah kartu yang diberi
angka tadi dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
angka tersebut. Turnamen harus memungkinkan semua siswa dari semua
tingkat kemampuan (kepandaian) untuk menyumbangkan poin bagi
kelompoknya. Prinsipnya, soal sulit untuk anak pintar, dan soal yang
lebih mudah untuk anak yang kurang pintar. Hal ini dimaksudkan agar
semua anak mempunyai kemungkinan memberi skor bagi kelompoknya.
Permainan yang dikemas dalam bentuk turnamen ini dapat berperan sebagai
penilaian alternatif atau dapat pula sebagai reviu materi pembelajaran.
Berdasarkan
pada pengamatan, observasi, dan hasil wawancara serta data di lapangan,
masih banyak permasalahan dalam pelaksanaan standard isi di SDN
Kalangsono 01, terutama pada mata pelajaran PKn. Pada pelaksanaan
pembelajaran PKn di SDN Kalangsono 01 pembelajaran lebih menekan pada
metode yang mengaktifkan guru. Belum menggunakan media secara optimal
sehingga peserta didik lebih cenderung pasif. Dengan keadaan yang
demikian minat belajar siswa menjadi berkurang dan siswa menganggap
mudah pelajaran PKn sehingga siswa kurang kreatif dan semangat dalam
pembelajaran.
Untuk
mengatasi masalah tersebut guru harus menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dapat
tercipta bila guru menggunakan metode yang bervariasi dan media
pembelajaran yang relevan dengan materi PKn yang akan diajarkan serta menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat. Siswa akan merasa tertarik mempelajari PKn.
Dalam memperbaiki proses pembelajaran,
peneliti menetapkan pemecahan masalah dengan melaksanakan pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Turnamen ( TGT ) dan Media ular tangga
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan
siswa dalam kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6
orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau
ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam
kelompok mereka masing – masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan
LKS kepada setiap kelompok. Tugas yang diberikan dikerjakan bersama –
sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang
tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang
lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya,
sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Akhirnya untuk
memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran,
maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik. Dalam permainan
akademik siswa akan dibagi dalam meja – meja turnamen, dimana setiap
meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari
kelompoknya masing – masing.
Dari uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Peningkatan Aktivitas
dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Games Turnament ( TGT ) dan Media Ular Tangga Pada Mata Pelajaran
PKn kelas V di SDN Kalangsono 01 ”.